Penyakit
diabetes memiliki banyak komplikasi yang salah satunya adalah kebutaan
atau kerusakan penglihatan. Namun, lebih dari setengah pasien diabetes
belum mengetahui hal tersebut. Akibatnya mereka menjadi kurang waspada
dan tidak mendapat perawatan yang memadai.
Dalam sebuah survei berskala nasional di Amerika, diketahui bahwa hanya 45 persen saja pasien diabetes DME yang telah diberi tahu dokter bahwa diabetes juga dapat mempengaruhi penglihatan. Sisanya mengaku tidak pernah diberi tahu, dan sebanyak 30 persen dari mereka telah benar-benar kehilangan penglihatan.
DME atau Diabetic Macular Edema dan diabetic retinopathy adalah kasus diabetes di mana pasiennya berisiko mengalami kebutaan. Pada umumnya diabetes akan menyebabkan DME yang mengakibatkan retina menebal dan kemampuannya berkurang. Berkurangnya kinerja retina pada penderita diabetes dikenal dengan istilah diabetic retinopathy. Jika tidak ditangani, DME bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara progresif dan akhirnya kebutaan.
Diungkap oleh Dr. Neil M. Bressler dan rekan-rekannya dalam jurnal JAMA Opthalmology, kebutaan karena diabetes merupakan penyebab utama kebutaan di Amerika. Oleh karena itu sangat penting mendeteksi tanda-tanda DME sejak dini agar lebih mudah ditangani. Demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2013).
Banyak aparatur kesehatan di Amerika yang telah merekomendasikan pemeriksaan rutin kesehatan mata kepada para penderita diabetes. Fungsinya ialah untuk memonitor tanda-tanda dini masalah penglihatan. Namun, beberapa penderita diabetes tetap tidak mendapatkan pemeriksaan dengan kualitas atau frekuensi yang layak.
Data survei yang digunakan tim Dr. Bressler tidak hanya berasal dari kuisioner saja, tetapi juga dari pemeriksaan fisik pasien. Dengan pemeriksaan langsung, diharapkan orang-orang yang penglihatannya telah terganggu dapat teridentifikasi meski mereka sendiri tidak menyadari adanya perubahan pada penglihatan mereka. Penelitian yang dipimpin oleh Bressler menyertakan 800 responden yang merupakan penderita diabetes.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa 238 pasien terkena diabetic retinopathy tanpa DME dan 48 pasien positif DME. Dari total pasien diabetes yang positif DME, sebanyak 60 persen telah melakukan pemeriksaan fisik tahun sebelumnya dan hanya 45 persen saja yang diberi tahu oleh dokter bahwa ada perubahan pada penglihatan mereka.
Sumber : Detik.com
Dalam sebuah survei berskala nasional di Amerika, diketahui bahwa hanya 45 persen saja pasien diabetes DME yang telah diberi tahu dokter bahwa diabetes juga dapat mempengaruhi penglihatan. Sisanya mengaku tidak pernah diberi tahu, dan sebanyak 30 persen dari mereka telah benar-benar kehilangan penglihatan.
DME atau Diabetic Macular Edema dan diabetic retinopathy adalah kasus diabetes di mana pasiennya berisiko mengalami kebutaan. Pada umumnya diabetes akan menyebabkan DME yang mengakibatkan retina menebal dan kemampuannya berkurang. Berkurangnya kinerja retina pada penderita diabetes dikenal dengan istilah diabetic retinopathy. Jika tidak ditangani, DME bisa menyebabkan hilangnya penglihatan secara progresif dan akhirnya kebutaan.
Diungkap oleh Dr. Neil M. Bressler dan rekan-rekannya dalam jurnal JAMA Opthalmology, kebutaan karena diabetes merupakan penyebab utama kebutaan di Amerika. Oleh karena itu sangat penting mendeteksi tanda-tanda DME sejak dini agar lebih mudah ditangani. Demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2013).
Banyak aparatur kesehatan di Amerika yang telah merekomendasikan pemeriksaan rutin kesehatan mata kepada para penderita diabetes. Fungsinya ialah untuk memonitor tanda-tanda dini masalah penglihatan. Namun, beberapa penderita diabetes tetap tidak mendapatkan pemeriksaan dengan kualitas atau frekuensi yang layak.
Data survei yang digunakan tim Dr. Bressler tidak hanya berasal dari kuisioner saja, tetapi juga dari pemeriksaan fisik pasien. Dengan pemeriksaan langsung, diharapkan orang-orang yang penglihatannya telah terganggu dapat teridentifikasi meski mereka sendiri tidak menyadari adanya perubahan pada penglihatan mereka. Penelitian yang dipimpin oleh Bressler menyertakan 800 responden yang merupakan penderita diabetes.
Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa 238 pasien terkena diabetic retinopathy tanpa DME dan 48 pasien positif DME. Dari total pasien diabetes yang positif DME, sebanyak 60 persen telah melakukan pemeriksaan fisik tahun sebelumnya dan hanya 45 persen saja yang diberi tahu oleh dokter bahwa ada perubahan pada penglihatan mereka.
Sumber : Detik.com
PROMO BONUS DEPOSIT 100% NEW MEMBER UNTUK PERMAINAN SLOT
ReplyDelete* Minimal deposit Rp.25.000,-
PROMO BONUS DEPOSIT 20% NEW MEMBER
* Minimal Deposit Rp.200.000,-
* Maksimal Bonus yang kami berikan Rp.1.000,000,-
Contact Us
- Livechat : http://w323bet(dot)com
- BB : E3E94F65
nice info thx for sharing yah kak
ReplyDeleteElever