Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan
hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala
bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk
karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan
manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah
disibukkan dengan keterciptaan berbagai aturan dan norma dalam kehidupan
berkelompok mereka. Dalam kelindan berbagai keterciptaan itulah ilmu
pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan.
Ilmu pengetahuan tidak hanya dapat dipahami dalam arti sebuah hukum atau
teori ilmiah sebagai hasil statis kegiatan utamanya. Ilmu pengetahuan
harus dipandang juga sebagai sebuah proses, sebuah kegiatan, dan tentu
saja sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh para ilmuwan. Mahasiswa
yang akan diorientasikan untuk menjadi sosok ilmuwan yang peka atas
permasalahan sosial kemasyarakatan diharapkan mampu larut dalam proses
keterciptaan ilmu pengetahuan tersebut.
Kemampuan untuk larut tersebut harus dimulai dengan mengetahui dan
memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan melalui kemampuan “membaca”
berbagai hasil teori dan kajian ilmu sosial, untuk kemudian mampu
melihat relevansi dan aplikasinya dengan fenomena dan problema sosial
kontemporer. Pada tataran selanjutnya pemahaman itu akan menggerakkan
kemampuan untuk berproses dalam keterciptaan ilmu pengetahuan. Artinya
pada simpul akhir mahasiswa tidak menerima begitu saja teori dan hukum
ilmiah yang telah ada, melainkan mampu melahirkan teori dan
kajian-kajian atas fenomena sosial sebagai karya personal mereka. Mata
kuliah ISD menjadi mata kuliah pengantar demi tujuan tersebut.
I.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk social yang hidup bermasyarakat (zoon
politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup
menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan social. Sebagai
makhluk sisoal (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan
kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal
tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluarga.
Dalam keluarga, seorang bayi membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya
agae dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan sehat.
Manusia sebagai makhluk sosial dan budaya Sebagai masyarakat
Indonesia, setiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya tentunya
dalam hal yang positif. Saling bersosialisasi antara satu sama lainnya
membuat interaksi yang kuat untuk mengenal kepribadian manusia lain.
Manusia yang mudah bersosialisasi adalah manusia yang dapat atau mampu
menjalankan komunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya. Dengan
berlandaskan pancasila manusia sebagai makhluk yang social dan budaya
disatukan untuk saling menghormati dan menghargai antara manusia yang
memiliki budaya yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah pengertian dari pembahasan tersebut.
Manusia sebagai Makhluk Sosial Manusia sejak lahir sampai mati selalu
hidup dalam masyarakat, tidak mungkin manusia di luar masyarakat.
Aristoteles mengatakan: bahwa makhluk hidup yang tidak hidup dalam
masyarakat ialah sebagai seorang malaikat atau seorang hewan.
Di India oleh Mr. Singh didapatkan dua orang anak yang berumur 8 tahun
dan 1 ½ tahun. Pada waktu masih bayi anak-anak tersebut diasuh oleh
srigala dalam sebuah gua. Setelah ditemukan kemudian naka yang kecil
mati, tinggal yang besar. Selanjutnya, walaupun ia sudah dilatih hidup
bermasyarakat sifatnya masih seperti srigala, kadang-kadang
meraung-raung di tengah malam, suka makan daging mentah, dan sebagainya.
Juga di Amerika dalam tahun 1938, seorang anak berumur 5 tahun
kedapatan di atas loteng.karena terasing dari lingkungan dia meskipun
umur 5 tahun belum juga dapat berjalan dan bercakap-cakap. Jadi jelas
bahwa manusia meskipun mempunyai bakat dan kemampuan, namun bakat
tersebut tidak dapat berkembang, Itulah sebabnya manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial (Hartomo, 2000: 77).
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia
lainnya. Misalnya saja hubungan sosialisasi antar tetangga , dengan
adanya interaksi sosial antar tetangga akan mempermudah kita dalam
mengatasi masalah di sekitar yang membutuhkan bantuan dari manusia
lainnya. Jadi itulah mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat. Faktor-faktor itu adalah:
1. Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2. Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba tidak bisa atau sebagai
makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau menarik kekutan
bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
3. Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri manusia. Manusia
bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang berfaedah yang
diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
4. Adanya kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita, kebudayaan, dan lain-lain.
Faktor-faktor lain yang dapat mengatakan manusia adalah makhluk sosial, yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia
sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut.
Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan
lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat memanfaatkan
lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat
kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia
mensikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan
pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Manusia sebagai makhluk budaya Budaya atau Kebudayaan perbedaan mendasar
antara manusia dengan makhluk yang lain (hewan) ialah bahwa manusia
adalah makhluk berbudaya, hal ini disebabkan karena manusia diberi
anugrah yang sangat berharga oleh Tuhan, yaitu budi atau pikiran.dengan
kemampuan budi atau akal itulah manusia dapat menciptakan kebudayaan
yang menyebabkan kehidupannya sangat jauh berbeda dengan kehidupan
hewan.
Oleh karena, itu manusia sering disebut makhluk social budaya,
artinya makhluk yang harus hidup bersama dengan manusia lain dalam satu
kesatuan yang disebut dengan masyarakat. Disamping itu, manusia adalah
makhluk yang menciptakan kebudayaan dengan berbudaya itulah manusia
berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya. Manusia tidak dapat dilepas dari
kebudayaan, dimana ada manusia disitu ada kebudayaan.kapankah kebudayaan
mulai ada dimuka bumi? bersamaan dengan mulai adanya umat manusia
dimuka bumi ini.
Opini saya manusia sebagai mahlik sosial tidak bisa hidup sendiri, yang pasti
membutuhkan bantuan orang lain untuk kehidupannya pul. maka dari itu kita harus selalu pintar bersosialisai terhadap lingkungan sekitar
sumber:
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html#pengertian
http://carapedia.com
/pengertian_definisi_mahluk_sosial_menurut_para_ahli_info960.html
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-sosial-dasar-manusia-sebagai-makhluk-sosial/